Miniatur Motor Dari Jam Tangan Bekas


Bagi agan agan para kolektor jam tangan, kalau jamnya rusak mending jangan di buang. Bisa di contoh ni di jadikan kreasi unik menjadi miniatur motor keren seperti gambar di bawah ini :










Karya Seni Unik Dari Bulu-Bulu Burung


Kita mungkin sudah biasa melihat lukisan dengan media kanvas, kali ini ada lukisan yang cukup unik dan berbeda dari biasanya. Lukisan ini menggunakan bulu burung sebagai medianya.
Pelukis bulu burung sangat luar biasa dalam menorehkan karya lukisnya, media bulu burung tidak seperti kanvas yang lebih merata. Tingkat kesulitan melukis diatas bulu-bulu burung yang sangat halus dan mudah robek ini tentu memiliki tingkat kesulitan tinggi dan harus memakai tinta khusus agar merekat di atas bulu-bulu tersebut.

Belum lagi kebanyakan bulu-bulu burung tidaklah terlalu lebar, hanya beberapa burung saja yang memiliki bulu yang cukup besar atau lebar, misalnya burung unta dan burung elang.
Lukisan bulu burung biasanya identik dengan lukisan pemandangan, bunga-bunga, binatang, manusia, bendera dan unggas. lukisan-lukisan bulu burung terlihat sangat indah danmenawan, kita harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk seniman atau pelukis bulu burung.

Transformer Dari Korek Gas

Ide dan kreatif memang bisa datang kapan saja. Apapun bisa di jadikan sebuah seni yang unik. Kali ini korek gas yang biasa di gunakan orang untuk merokok, di kreasikan dan di daur ulang menjadi bentuk robot Transformer. Mantap sekali.







Rekor Anak Kecil Paling Berotot


Awalnya aku pikir foto-foto ini adalah foto yang diedit dengan menggunakan Photoshop, tapi ternyata tidak, otot-otot bocah laki-laki yang tampak Seperti Orang Dewasa ini ternyata asli.Anak Paling Berotot Seperti Orang Dewasa - The Facemash Post - Dia adalah Giuliano Stroe, seorang anak kecil berumur 5 tahun dari Rumania, pada tahun 2009 masuk dalam Guinness World Records karena kemampuannya berjalan dengan tangan. Giuliano mampu berjalan dengan tangan sejauh 10 meter dengan bola berat antara kakinya.



Bocah laki-laki yang memamerkan keterampilannya di sebuah acara TV Italia ini telah menjadi sensasi YouTube. Giuliano melatih otot-otot tubuhnya sejak dia berumur 2 tahun di kota di Italia di mana keluarganya tinggal.







Sumber : Kaskus.us

Sejarah Asal Usul Lambang Indonesia - Garuda Pancasila




TENTU, kita bangsa Indonesia sudah tidak asing dengan Garuda Pancasila, Lambang Kebesaran Negara Republik Indonesia Tercinta (kalo tidak kenal, ya kebangetan, lebih baik jangan jadi orang Indonesia saja). Tapi mungkin tidak banyak yang tahu, siapakah sebenarnya otak jenius yang menciptakan maha karya sepanjang masa buat Indonesia tersebut. Berikut artikel yang didapatkan penulis dari beberapa sumber :

SEJARAH PENEMUAN LAMBANG NEGARA INDONESIA, GARUDA PANCASILA




Sultan Hamid II, salah satu Keturunan Ningrat Kesultanan Pontianak

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dia lah Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak.

Bagaimana prosesnya ? berikut kutipannya..

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid IIdiangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarnomerencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknisMuhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M.A. Pelaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjarakasebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin.

Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolakkarena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

TOKOH-TOKOH PANITIA LENCANA NEGARA




SULTAN HAMID II




Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila.Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.

AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila“ terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.

Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.

Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.

Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini

Sultan Hamid II kemudian menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974.




Sultan Hamid II bersama H Masagung (Tjio Wie Tay), pemilik penerbit Gunung Agung,didampingi Syarif Thaha Alkadrie, duduk di Singgasana Istana Kadriah Pontianak.

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.

Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.

Bendera Mana Yang Lebih Dulu, Indonesia, Polandia ataukah Monaco ?




Menyambung postingan tentang asal-usul Garuda Pancasila, Lambang Kebesaran Republik kita Indonesia Tercinta, maka postingan berikut kembali membuka wawasan kita mengenai asal usu Sang Saka Merah Putih.

Warna merah-putih telah digunakan sejak zaman Kerajaan Majapahit sebagai bendera atau lambang. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII. Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Aru Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.

Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Ketika terjadi Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830, di tengah-tengah pasukan Diponegoro yang beribu-ribu juga terlihat kibaran bendera merah-putih. Demikian juga di lereng-lereng gunung dan desa-desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro, banyak terlihat kibaran bendera merah-putih. 



Bendera (panji-panji) majapahit


Lambang Majapahit



Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.

Pada abad ke-20 perjuangan bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Boedi Oetomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.

Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa di bawah pimpinanSuwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah-putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain: “Dari Barat Sampai ke Timur“, “Pulau-pulau Indonesia“, “Nama Kamu Sangatlah Masyhur Dilingkungi Merah-Putih. “Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah-putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.

Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah-putih yang di tengahnya bergambar banteng.

Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah-putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan, dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

Pada saat Kongres Pemuda berlangsung, suasana merah-putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah-putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah-putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional, menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah-putih.

Pengibaran bendera merah-putih dan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu “Indonesia Raya” dan “Bendera Merah-Putih” diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.

Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih. Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaipengakuan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia oleh badan dunia.


foto asli detik-detik pengibaran sang saka merah putih pada proklamasi 17 Agustus 1945




TAMBAHAN

Bendera merah putih dijahit oleh Ibu Fatmawati istri ke-2, Sang Proklamator RI, Bung Karno. Fatmawati yang bernama asli Fatimah, lahir di Bengkulu pada tahun 1923.

Ibu Fatmawati bertemu Bung Karno saat tokoh nasionalis itu sedang menjalani masa pengasingan di Bengkulu (1938-1942). Oleh ayahnya, Hasan Din, Fatmawati dititipkan kepada pasangan Bung Karno-Inggit untuk diawasi. Tapi Bung Karno malah jatuh hati pada gadis itu.

Bung Karno melukiskan pesona Fatmawati: “Rambutnya seperti sutera di belah tengah dan menjurai ke belakang berjalin dua. Aku senang padanya. Ia berjalan-jalan denganku sepanjang tepi pantai yang berpasir, sementara alunan ombak berbuih putih memukul-mukul mata kaki.”

Kemudian mereka menikah di Jakarta Juni 1943 setelah Bung Karno bercerai dengan Inggit. Fatmawati juga berperan dalam peristiwa bersejarah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 yang naskahnya dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Dari pernikahananya dengan Soekarno ia dikaruniai 5 orang anak. Beliau meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

ARTI WARNA MERAH PUTIH

Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.

Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih).

Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.

MANA YANG LEBIH DULU MEMAKAI MERAH PUTIH ? INDONESIA, MONACO ATAU POLANDIA …???

MONACO




BENDERA MONACO

Bendera nasional Monaco terdiri atas dua strip horizontal yang sama, merah (atas) dan putih (bawah). Warna Merah dan Putih sudah menjadi corak khas The House of Grimaldi paling tidak semenjak 1339, namun dengan desain yang berubah-ubah. Desain dua warna diadopsi pada tanggal 4 April 1881, di bawah pimpinan Pangeran Charles III.

Bendera Monako yang asli (berbentuk sama dengan Bendera negara Monako tapi dengan gambar simbol negara versi sebelumnya di tengahnya) sudah digunakan sejak awal kerajaan ini berdiri, kecuali saat Monako di-aneksasi Perancis pada periode 1793-1814. Bentuknya kini yang lebih sederhana mulai digunakan sejak 4 April 1881.

POLANDIA


BENDERA POLANDIA

Bendera Polandia terdiri atas dua garis horizontal dengan lebar yang sama, bagian atas putih dan bagian bawah merah.Dua warna tersebut didefinisikan dalam konstitusi Polandia sebagai warna nasional.

Putih dan merah secara resmi diadopsi sebagai warna nasional pada tahun 1831. Hal itu didasarkan atas tincture(warna) khas dari lambang dua negara konstituen Persemakmuran Polandia-Lituania, yaitu Elang Putih dari Polandia dan The Pursuer of Lituania, seorang ksatria berkulit putih yang menunggangi kuda putih lengkap dengan perisai merah. Sebelum itu, tentara Polandia memakai kombinasi berbagai warna. Bendera nasional secara resmi diadopsi pada tahun 1919. Sejak tahun 2004, Polish Flag Day dirayakan pada tanggal 2 Mei.

INDONESIA




BENDERA INDONESIA

Bendera nasional Indonesia, yang dikenal sebagai Sang Saka Merah Putih (“Merah Putih”) didasarkan pada bendera Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 di Jawa Timur. Bendera itu sendiri diperkenalkan dan dikibarkan secara resmi di hadapan dunia pada upacara Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. Desain bendera masih tetap sama sampai sekarang.

Warna merah putih berasal dari bendera Kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Kemudian, warna-warna itu dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan para nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme melawan Belanda. Bendera merah-putih dikibarkan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan Belanda, bendera itu dilarang berkibar. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu.

Ada juga cerita lain tentang bendera Indonesia, yang secara signifikan berhubungan dengan bendera Belanda. Di bawah kolonialisme Belanda, setiap urusan menggunakan bendera Belanda (merah-putih-biru). Sedangkan bendera Indonesia dilarang digunakan. Sebagai simbol perlawanan terhadap Belanda, kaum nasionalis Indonesia dan gerakan kemerdekaan merobek bendera Belanda. Mereka merobek bagian bawah bendera, dan memisahkan warna merah dan putih dari warna biru. Alasan utamanya adalah karena biru pada bendera Belanda dipahami sebagai berdiri untuk aristokrasi “berdarah biru”. Sebaliknya, warna merah mewakili darah yang tertumpah dalam Perang Kemerdekaan, sedangkan putih bisa dipahami untuk melambangkan kemurnian Indonesia.

Nama resminya adalah Sang Merah Putih sesuai dengan Pasal 35 UUD 1945. Bendera ini juga biasa disebut Bendera Merah Putih, Sang Dwiwarna, atau Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka adalah bendera yang dikibarkan di depan rumah Soekarno beberapa saat setelah dia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera Pusaka ini adalah dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno, dan dikibarkan setiap tahun di depan istana presiden pada saat upacara hari kemerdekaan. Namun, karena dianggap terlalu rapuh, Bendera Pusaka dikibarkan untuk yang terakhir kalinya pada 17 Agustus 1968.

Merah berarti keberanian, sedangkan putih berarti kemurnian. merah tersebut merupakan tubuh manusia atau kehidupan fisik, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia atau kehidupan rohani. Bersama-sama mereka berdiri untuk melengkapi manusia.

Secara tradisional, sebagian besar masyarakat Indonesia telah menggunakan merah dan putih sebagai warna suci mereka, pencampuran warna gula (warna merah berasal dari gula kelapa atau Gula aren) dan beras (berwarna putih). Sampai hari ini, keduanya merupakan komponen utama masakan Indonesia setiap hari. Rupanya, penduduk Kerajaan Majapahit juga menggunakan konsep ini dan dirancang sebagai bendera merah dan putih.

Note : Kerajaan majapahit berdiri tahun 1293

KESIMPULANNYA

"Polandia menggunakan corak bendera putih-merah pada tahun 1831
Monaco menggunakan corak bendera merah-putih pada tahun 1339 (itupun desainnya masih berubah-ubah)
INDONESIA, menggunakan corak bendera MERAH PUTIH sejak jaman Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293!!

Jadi, INDONESIA adalah yang PERTAMA menggunakan bendera MERAH PUTIH dan tidak pernah mengalami perubahan desain bendera. Walaupun sering terjadi pergolakan di dalam negeri, perubahan sistem pemerintahan, penjajahan oleh kaum imperialisme, MERAH PUTIH akan tetap berkibar!! MERDEKA!!!!

Inilah ! Mumi Asli Dari Indonesia


 

Kebanyakan orang di dunia mengidentikkan Mumi dengan Mesir karena sejarah Mumi para Firaun di Mesir. Namun demikian, sejarah panjang mumi ternyata ada juga dalam hidup orang Papua. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada akhir tahun 1980-an sampai awal tahun 1990-an, telah ditemukan tujuh mumi di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo. Ketujuh Mumi tersebut berada di:

(a) Kecamatan Kurulu, utara Kota Wamena sebanyak sebanyak 3 mumi;
(b) Kecamatan Assologaima, barat Kota Wamena sebanyak 3 mumi,
(c) serta satu mumi di Kecamatan Kurima Kab. Yahokimo adalah satu-satunya mumi perempuan.

Dari ketujuh mumi tersebut, hanya mumi Werupak Elosak di Desa Aikima dan mumi Wimontok Mabel di Desa Yiwika – Kecamatan Kurulu – Kabupaten Jayawijaya yang sudah dikenal para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang mengunjungi kabupaten Jayawijaya karena masyarakat pribumi membuka peluang kepada masyarakat di luar untuk menyaksikannya. Namun untuk melihat mumi-mumi tersebut, para wisatawan harus membayar.


Mumi Werupak Elusak


Mumi Werupak Elosak (nama ketika masih hidup) berumur sekitar 230 tahun. Pakaian tradisional yang dikenakan, seperti koteka, masih utuh. Ia adalah panglima perang dan meninggal akibat luka tusukan sege (tombak). Lukanya pun masih terlihat jelas hingga kini. Jasad Werupak dijadikan mumi, selain untuk menghormati jasa semasa hidupnya, juga karena Werupak sendiri yang meminta. Ia ingin supaya mayatnya diawetkan.

Hal ini berbeda dengan mumi Wimontok Mabel. Ia adalah seorang kepala suku. Wimontok mempunyai arti perang terus. Karena semasa hidupnya ia kepala suku perang yang ahli strategi. Wimontok meninggal akibat usia tua dan memberi wasiat kepada keluarganya agar jasadnya diawetkan. Dari segi ukuran, mumi ini lebih kecil ketimbang Weropak. Namun, kondisinya masih lebih bagus.

Menurut Batu Logo, salah seorang warga yang tinggal di perkampungan tersebut, Mumi Wim Motok Mabel adalah generasi ketujuh. Usianya saat ini 368 tahun. “Dia (Wim Motok Mabel) adalah kepala suku perang. Menurut cerita orang tua kami, sebelum meninggal beliau berpesan agar mayatnya tidak dibakar. Beliau minta mayatnya diawetkan agar jasadnya bisa dilihat generasi berikutnya,” kata Batu Logo.

Meski telah berusia 368 tahun, sebagian bentuk tubuh mumi itu masih sangat jelas. Terutama kepala, badan, dan kaki. Bahkan, kotekanya pun masih terlihat. “Untuk menjaga agar tidak rusak termakan usia, mumi itu dirawat secara tradisional dengan pengasapan dan pengolesan lemak babi ke seluruh tubuh mumi,” terang Batu Logo.




Mumi Wim Motok Mubel

Setiap lima tahun sekali diadakan upacara adat untuk melingkarkan semacam kalung di leher Wimontok. Upacara tersebut disertai pemotongan babi. Lalu lemak dari babi itu dioleskan ke seluruh tubuh mumi. Dari kalung tersebutlah perkiraan umur mumi didapat, yaitu sekitar 382 tahun.

Para mumi ini dibuat dengan menggelar upacara sakral. Dilanjutkan dengan pengasapan jenazah selama tiga bulan terus-menerus. Setelah menjadi mumi, perawatan selanjutnya ditangani kaum laki-laki saja. Karena menurut adat setempat, sentuhan wanita akan membuat mumi menjadi rusak serta mendatangkan malapetaka bagi wanita tersebut dan lingkungan sekitar. Mumi-mumi ini hanya diletakkan di dalam sebuah kotak kayu dan disimpan dalam pilamo, rumah adat khusus laki-laki.

Tidak semua mayat/jasad yang diperbolehkan menjadi atau dijadikan mumi. Hanya yang mempunyai jasa besar terhadap suku seperti kepala suku atau panglima perang yang secara adat diizinkan menjadi mumi.

Mumi Wamena, terletak di Desa Yiwika, Distrik Kurulu, Jaya Wijaya, berjarak sekitar 30 kilometer atau 25 menit perjalanan dari Kota Wamena, bisa jadi tidak sekondang mumi para Firaun Mesir. Namun, sensasinya tak kalah kuat.

Berbeda dengan Mumi Raja-raja Fir’aun yang begitu di jaga kesakralannya, sampai-sampai untuk berfotopun tidak akan diperkenankan (hanya orang-orang tertentu, semisal keturunan atau darah raja-raja mesir saja), Mumi Wamena boleh saja dilihat dari dekat atau bahkan berfoto bersama Anda, namun untuk melihatnya Anda diwajibkan membayar biaya untuk perawatan mumi sebesar Rp.25.000,-. Saya pikir harga yang tidak seberapa bila dibandingkan warisan leluhur kita ini yang begitu tiada ternilai harganya, dan siapa lagi kalau bukan kita ini generasinya yang bakal menjaga kelesatarian budaya asli dan peninggalan Indonesia tercinta. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan Anda semua.

Ternyata Orang Cacat Ini Malah Menyumbang Bukan Mengemis (Malukah Kita?)

Di dunia ini tidak ada batasan siapa yang boleh mennyumbang, tapi kenyataan yang ada yang besar selalu melupakan yang kecil, inilah cerita nyata di mana si kecil datang untuk menolong sesama kecil. Jika anak ini bisa membantu, mengapa “kita yang lebih baik” tidak?

Ia berjalan di depan meja ‘donation’,
kami berpikir: ‘dia akan lewat…’

Orang Cacat Menyumbang

“Saya ingin menyumbang!”
Ia menuang koin dari mangkuknya.
Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu,
tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.

Orang Cacat Menyumbang

Kami semua tak bisa berkata-kata,
ia memberikan semua yang diperolehnya
kepada Lembaga Amal dengan usahanya sendiri.

Orang Cacat Menyumbang

“Saya masih punya uang.”
Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.

Orang Cacat Menyumbang

Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar
dan … menyumbang!

Orang Cacat Menyumbang

Orang Bijak Mengatakan:

” Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukan kebahagiaan dengan memberi “