Ini Cara Kami Hancurkan Soekarno!


Pada musim gugur 1965, Norman Reddaway (George Frank Norman Reddaway) seorang yang terpelajar dengan karir yang bagus di Kantor Luar Negeri Inggris, mendapat brifing untuk suatu misi khusus.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia saat itu, Sir Andrew Gilchrist, baru saja mengunjungi London untuk berdiskusi dengan Kepala Dinas Luar Negeri, Joe Garner.

Diskusi itu mengenai Operasi Rahasia (Covert Operations) untuk melemahkan Sukarno, Presiden Indonesia yang merepotkan dan berpikiran mandiri, ternyata tidak berjalan dengan baik. Lalu, Garner dibujuk untuk mengirim Reddaway, pakar propaganda FO, untuk Indonesia.

Tugasnya untuk mengambil hati anti-Sukarno dalam "Operasi Propaganda" yang dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris dan Dinas Rahasia M16. Garner memberikan Reddaway £100.000 poundsterling tunai untuk melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan Sukarno.

Kemudian Reddaway bergabung dengan sebuah tim yang terdiri dari kelompok campuran dari Kementerian Luar Negeri Inggris, M16, Departemen Luar Negeri dan CIA di Timur Jauh (Asia Timur), semua berjuang untuk menggulingkan Sukarno dalam difus dan cara-cara licik.

Selama enam bulan ke depan, ia dan rekan-rekannya akan menjalankan misi menjauhkan dan meretakkan teman dan kerabat yang bersekutu di rezim Sukarno, merusak reputasinya dan membantu musuh-musuhnya di militer.


Pada bulan Maret 1966 basis kekuatan Sukarno mulai compang-camping dan ia dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepresidenan kepada Jenderal Suharto, sebagai panglima militer, yang sudah menjalankan kampanye dengan pembunuhan massal terhadap dugaan komunisme.

Menurut Reddaway, penggulingan Sukarno adalah salah satu kudeta dan misi paling sukses yang dilakukan oleh Kantor Luar Negeri Inggris yang telah mereka rahasiakan sampai sekarang.

Intervensi Inggris di Indonesia, disamping operasi CIA yang "gratis", menunjukkan seberapa jauh Kementerian Luar Negeri siap untuk melakukan operasi rahasianya dalam mencampuri urusan negara lain selama Perang Dingin.


Indonesia sangat penting baik secara ekonomi dan strategis. Pada tahun 1952, AS mencatat bahwa jika Indonesia jauh dari pengaruh Barat, maka negara tetangganya seperti Malaya mungkin akan mengikuti, dan mengakibatkan hilangnya sumber utama dunia karet alam, timah dan produsen minyak serta komoditas lainnya yang sangat strategis dan penting.

Ketika terjadi penjajahan oleh Jepang saat Perang Dunia Kedua di Indonesia, yang bagi orang Indonesia bahwa ini adalah sebuah periode lain yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial, telah direvitalisasi gerakan nasionalis yang setelah perang, menyatakan kemerdekaan dan berkuasanya Republik Indonesia.

Ahmad Sukarno menjadi presiden pertama Indonesia. Kekhawatiran Barat tentang rezim Sukarno tumbuh karena kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pada puncaknya beranggotakan lebih dari 10 juta, ini adalah partai komunis terbesar di luar negara komunis (non-komunis) di dunia.

Kekhawatiran dunia barat tidak dapat disembuhkan oleh kebijakan internal dan eksternal Sukarno, termasuk nasionalisasi aset Dunia Barat dan peran pemerintah untuk PKI.

Pada era awal Sukarno di tahun 60-an, masa ini telah menjadi duri besar bagi Inggris dan Amerika. Mereka percaya ada bahaya nyata bahwa Indonesia akan jatuh ke komunis. Untuk menyeimbangkan kekuatan ketentaraan yang tumbuh, Sukarno menyelaraskan dirinya lebih dekat dengan PKI.


Sukarno memberi hormat kepada pasukan RPKAD,
diikuti persis dibelakangnya oleh Suharto.


Indikasi pertama dari ketertarikan Inggris dalam menghilangkan Sukarno muncul dalam sebuah memorandum CIA dari tahun 1962. Perdana Menteri Macmillan dan Presiden Kennedy setuju untuk melikuidasi Presiden Sukarno, tergantung pada situasi dan kesempatan yang tersedia.

Permusuhan terhadap Sukarno diintensifkan oleh keberatan Indonesia atas keberadaan "Federasi Malaysia". Sukarno mengeluhkan proyek ini sebagai plot neo-kolonial yang menunjukkan bahwa Federasi adalah proyek Barat untuk mengekspansi tanah raja-raja Malon dengan cara mencomot wilayah pulau Kalimantan dan penerusan pengaruh Inggris di wilayah tersebut.

Tercatat dalam sejarah sebelum terjadi penjajahan di wilayah Asia Tenggara oleh Inggris, Belanda, Portugis dan negara imperialis lainnya, Nusantara jauh lebih besar. Kini terkotak-kotak dan terpisah sesuai dengan 'bagi-bagi kue' diantara negara imperialis tersebut.

Peta Indonesia Raya, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Timor Leste

Niat Sukarno ingin menyatukan kembali raja-raja yang dulunya bersatu padu kembali berjaya dalam Republik Indonesia Raya (Greater Indonesia) atau Melayu Raya.

Pada tahun 1963 keberatan Sukarno mengkristal dalam kebijakan tentang "Konfrontasi Indonesia-Malon", yaitu sebuah kebijaksanaan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan pihak Malon yang dianggap pro-imperialis, dan segera ditambah dengan intervensi militer tingkat rendah oleh Indonesia.

Sebuah perang perbatasan yang berlarut-larut dimulai sepanjang 700 mil di perbatasan antara Indonesia dan Malon di pulau Kalimantan dan pihak Malon sempat kewalahan, lalu pihak mereka akhirnya dibantu oleh Inggris dan juga dibantu Australia.

Pasukan Australia membantu Malon

Sukarno tak rela, saudara-saudara mereka (suku Dayak dan suku lainnya di Kalimantan) yang tinggal di satu pulau, ternyata dibagi menjadi dua bagian, mereka sejatinya adalah satu, satu saudara, dan tak boleh dipisahkan.

Dan sebenarnya memang begitulah yang terbaik bagi mereka untuk menjadi satu, namun karena ada campur tangan Inggris di sana pada saat menjajah, maka pulau yang terdiri dari para raja-raja Kalimantan tersebut justru dibagi menjadi dua bagian.


Kalimantan dibagi-bagi, dan pembagian daerah jajahan ini dilakukan oleh negara imperialis setelah menguasai Kalimantan. Dua bagian itu adalah utara dan selatan, yang bagian utara menjadi Kalimantan Utara (bekas jajahan Inggris dan menjadi negara caplokan boneka Malon, karena di dukung Inggris) dan wilayah Kalimantan Selatan (bekas jajahan Belanda dan tetap menjadi Indonesia).

Jadi secara otomatis mental para raja-raja Malon adalah memang bukan pejuang dan merupakan kaki-tangan Imperialis Inggris sejak dulu hingga kini.

Menurut sumber-sumber Kementerian Luar Negeri Inggris, keputusan untuk menyingkirkan Sukarno telah diambil oleh pemerintah Konservatif Macmillan dan dilakukan selama pemerintahan partai buruh oleh Wilson pada tahun 1964.

Kementerian Luar Negeri Inggris telah bekerja sama dengan rekan-rekan Amerika mereka pada sebuah rencana untuk menggulingkan Sukarno yang masih bergolak.

Maka dibuatlah sebuah operasi rahasia dan strategi perang psikologis yang menghasut, berbasis di Phoenix Park, Singapura, markas Inggris di kawasan itu.

Konfrontasi Indonesia-Malon 1963-1966 (garudada.blogspot)

Tim intelijen M16 Inggris melakukan hubungan dekat secara terus-menerus dengan elemen kunci dalam ketentaraan Indonesia melalui Kedutaan Besar Inggris. Salah satunya adalah Ali Murtopo, kemudian kepala intelijen Jenderal Suharto, dan petugas M16 juga secara terus-menerus melakukan perjalanan bolak-balik antara Singapura dan Jakarta.

Ali Murtopo berperan besar dalam melakukan modernisasi intelejen Indonesia. Ia terlibat dalam operasi-operasi intelejen dengan nama Operasi Khusus (Opsus) yang terutama ditujukan untuk memberangus lawan-lawan politik pemerintahan Soeharto.

Ali Moertopo

Pada tahun 1968, Ali menggagas peleburan partai-partai politik, yang saat itu sangat banyak jumlahnya, menjadi beberapa partai saja agar lebih mudah dikendalikan.

Hal ini kemudian terwujud pada tahun 1973 sewaktu semua partai melebur menjadi tiga partai: Golkar, PPP (penggabungan partai-partai berbasis Islam), dan PDI (penggabungan partai-partai berbasis nasionalis).

Pada tahun 1971, bersama Soedjono Hoemardhani, asisten pribadi Soeharto, ia merintis pendirian CSIS (Centre for Strategic and International Studies) yang merupakan lembaga penelitian kebijakan pemerintahan.

Pada tahun 1972, ia menerbitkan tulisan "Dasar-dasar Pemikiran tentang Akselerasi Modernisasi Pembangunan 25 Tahun" yang selanjutnya diterima MPR sebagai strategi pembangunan jangka panjang (PJP).

Dengan adanya rencana ini, berarti pemerintahan baru Indonesia dibawah Suharto adalah sebuah rezim terencana, yang telah merencanakan kepemimpinan selama 25 tahun ke depan!


Informasi Departemen Riset Kantor Luar Negeri Inggris (The Foreign Office’s Information Research Department atau IRD) juga bekerja dari Phoenix Park, Singapura guna memperkuat kerja intelijen M16 dan ahli perang psikologis militer.

IRD didirikan oleh pemerintah Partai Buruh di Inggris pada tahun 1948 untuk melakukan perang propaganda anti-komunis melawan Soviet.

Tetapi dengan cepat justru IRD menjadi andalan dalam berbagai operasi gerakan anti-kemerdekaan dalam usaha penurunan kolonial dan imperialisme oleh Kerajaan Inggris (British Empire) oleh negara-negara yang sedang dijajah, termasuk di utara pulau Kalimantan yang masih dipertahankan oleh Inggris melalui Malaysia, hingga kini.

Pada tahun 60-an, IRD memiliki staf di London sekitar 400 orang dan staf informasi yang berada di seluruh dunia guna mempengaruhi liputan media yang menguntungkan pihak Inggris.

Menurut Roland Challis, koresponden BBC pada saat di Singapura, wartawan terbuka bagi manipulasi IRD, karena ironisnya kebijakan Sukarno sendiri.

Dengan cara yang aneh dan tetap menjaga keberadaan media dari luar negeri di Indonesia, Sukarno justru membuat mereka manjadi korban dari media resmi luar negeri tersebut karena hampir satu-satunya informasi penyadapan dan mata-mata yang bisa didapatkan adalah dari Duta Besar Inggris di Jakarta.


Kesempatan untuk mengisolasi Sukarno dan PKI datang pada bulan Oktober 1965 ketika dugaan percobaan kudeta oleh PKI adalah 'dalih dari tentara' untuk menggulingkan Sukarno dan membasmi PKI.

Siapa sebenarnya yang menghasut kudeta, dan untuk tujuan apa, tetap menjadi spekulasi. Namun, dalam beberapa hari kudeta itu telah dilakukan lalu terjadi kehancuran, dan pihak tentara dengan tegas telah mengendalikan situasi.

Kemudian Suharto menuduh Partai Komunis Indonesia atau PKI berada di balik kudeta, dan mulai menekan mereka.

Setelah kudeta yang dirancang oleh Inggris dengan memanfaatkan situasi telah berhasil, pada tanggal 5 Oktober 1966, Alec Adams, penasihat politik untuk Commander-in-Chief, Wilayah Timur Jauh, menyarankan Departemen Luar Negeri:

"Kita harus tak ragu-ragu untuk melakukan apa yang kami bisa lakukan secara diam-diam untuk menghitamkan PKI di mata tentara dan orang-orang Indonesia."

Kementerian Luar Negeri Inggris setuju dan menyarankan tema propaganda yang cocok seperti kekejaman PKI dan intervensi Cina.

Salah satu tujuan utama yang dikejar oleh IRD adalah membuat opini tentang ancaman yang ditimbulkan oleh PKI dan komunis Cina. Laporan surat kabar Inggris terus menekankan bahaya yang akan dilakukan PKI.

Youth armed to the teeth ready to kill communists at Mount Merapi area,
November 1965.

Merujuk pada pengalaman mereka di Malaya di tahun 50-an, Inggris menekankan sifat Cina dari ancaman komunis.

Roland Challis mengatakan, "Salah satu hal yang lebih sukses yang ingin dilakukan Barat ke para politisi non-komunis di Indonesia adalah untuk mentransfer seluruh ide komunisme ke minoritas Tionghoa di Indonesia. Ternyata hal itu malah menguntungkan Inggris karena menjadi sebuah 'rasis etnis'. Ini adalah masalah mengerikan yang telah dilakukan Inggris untuk menghasut orang Indonesia agar bangkit dan membantai orang Cina."

Propaganda kontemporer anti-PKI melalui literatur buku-buku
agar menyalahkan partai itu untuk upaya kudeta Suharto (wikipedia).

Tapi keterlibatan Sukarno dengan PKI pada bulan-bulan setelah kudeta berdarah justru yang akhirnya menjadi kartu truf untuk Inggris.

Menurut Reddaway, "Pemimpin komunis, Aidit, melarikan diri alias buron dan Sukarno menjadi politikus, pergi ke depan istana dan mengatakan bahwa pemimpin komunis Aidit harus diburu dan diadili. Dari pintu samping istana, Sukarno selalu berurusan dengan Aidit setiap hari oleh seorang kurir."

Sukarno dan Aidit

Informasi ini diungkapkan oleh intelijen sinyal GCHQ Inggris (the signal intelligence of Britain’s, GCHO).

Orang-orang Indonesia tidak memiliki teknologi tentang rahasia mata-mata stasiun radio dengan bermuka dua dipantau dan didengar oleh GCHQ, sedangkan Inggris memiliki basis penyadapan utama di Hong Kong untuk menyiarkan peristiwa di Indonesia.

Mendiskreditkan Sukarno adalah penting bagi Inggris. Sukarno tetap menjadi pemimpin yang dihormati dan populer selama Suharto yang tidak bisa bergerak secara terbuka, sampai kondisi benar-bener memungkinkan untuk melakukan kudeta.

Rentetan konstan dengan cakupan internasional yang buruk dan posisi politik jungkir balik Sukarno, secara fatal telah merusak dirinya.

Soeharto dilantik menjadi pengendali negara setelah Sukarno mengeluarkan Supersemar.

Pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno dipaksa untuk menandatangani surat atas pengambil-alih kekuasaan kepada Jenderal Suharto yang dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) tahun 1966.

Sekarang, hal ini dianggap terkait erat dengan usaha kudeta dan masalah PKI, Sukarno telah didiskreditkan ke titik dimana tentara merasa mampu bertindak. PKI telah dieliminasi sebagai kekuatan yang signifikan dan kediktatoran militer pro-Barat yang mapan.

Hal itu dilakukan tidak lama sebelum Suharto dengan diam-diam mengakhiri kebijakan yang akhirnya tidak aktif dalam Konfrontasi Indonesia dengan Malon yang mengakibatkan peningkatan sangat cepat dalam hubungan Anglo-Indonesia yang terus menghangat hingga hari ini. ()


Sumber :
independent.co.uk 
indocropcircles
`Britain’s Secret Propaganda War 1948-77′, by Paul Lashmar and James Oliver, to be published by Sutton on 7 December.

Misteri Kampung Setan di Sinjai

Kampung Setan memang terdengar menyeramkan, namun bagi masyarakat kelurahan Alehanuae dan sekitarnya nama itu sudah biasa didengar. Kampung setan adalah nama salah satu tempat di Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.

Tak jelas siapa yang pertama kali memberinya nama Kampung Setan. Sesuai keterangan beberapa masyarakat, ada sejumlah kisah misteri yang bersumber dari kampung tersebut. Di sekitar kampung itu terdapat sejumlah rumah panggung penduduk yang letaknya saling berjauhan.



Sekitar 35 tahun yang lalu Asbar (45 th) pernah tinggal bersama neneknya di kampung itu sekitar 2 tahun lamanya. Ketika itu berbagai pengalaman mistik yang Asbar rasakan, namun belum mengerti sama sekali arti dari setiap kejadian yang di alaminya.

Misalnya suatu ketika diajak bersama kakak sepupu pergi mencari buah mangga masak dimalam hari bersama anak-anak kampung setempat, kebetulan waktu itu lagi musim mangga dan sudah menjadi kegembiraan anak-anak setempat mencari buah mangga yang jatuh dimalam hari.

"Saya masih ingat ketika itu karena malam semakin larut, teman-teman pada tidur semua di bawah pohon mangga, tinggallah saya seorang yang tidak bisa memejamkan mata, entah apa sebabnya. Tiba-tiba terdengar suara mangga yang jatuh di tengah semak belukar, saya pun berlari menuju tempat jatuhnya mangga tersebut dengan membawa obor yang terbuat dari daun kelapa yang telah di anyam. Setelah merasa yakin dengan apa yang saya lihat, mangga itu lalu saya raih," ujar Asbar.

"Setelah meraih mangga yang ada dihadapan saya, ternyata bukan mangga melainkan kepala manusia kerdil yang tidak memiliki jasad, kepala itu saya pandangi, seketika dia tersenyum pandangannya tajam memancarkan aura merah, saya terdiam seribu bahasa bagaikan terhipnotis, seluruh persendianku kaku di buatnya," lanjut Asbar.

"Sayapun meletakkan kepala itu ke tanah dan tiba-tiba berguling lalu lenyap di tengah kegelapan malam. Pengalaman ini tidak pernah menjadi sebuah perenungan buat saya, sebab mungkin ketika itu masih kanak-kanak. Setelah sedikit mempelajari ilmu kegaiban saat dewasa, barulah saya mengerti bahwa ketika itu yang saya temui adalah mahluk gaib yang mendiami kampung setan," tambahnya.

Puang Katang (70 th) salah satunya yang banyak tahu, sekaligus berprofesi sebagai dukun kampung yang sering dimintai bantuannya jika ada warga yang kesurupan jin atau ruh-ruh gentayangan.

Menurut keterangan yang kami peroleh,bahwa tidak ada yang mengetahui dengan pasti sejak kapan adanya penamaan kampung setan itu, yang jelas katanya dahulu kala ada warga yang sempat melihat rombongan wanita cantik berpakaian serba kuning menuruni bukit menuju sebuah sumur tua yang adanya di tepi hutan kampung.

Setelah mereka semua tiba di sumur seketika itu lenyap entah ke mana perginya, saat itulah masyarakat menamainya sumur setan yang adanya di kampung setan.


"Pernah ada salah seorang warga yang sekarat diakibatkan oleh ulah jin yang mendiami kampung itu, hanya disebabkan orang tuanya pernah menebang pohon besar yang merupakan tempat tinggal jin di sekitar halaman rumahnya. Beruntung berkat pertolongan Allah akhirnya orang itu dapat di sembuhkan," ujar Puang Katang.

Pada malam harinya dia bermimpi bertemu dengan dua orang wanita mengenakan mukena berjalan menuju Masjid. Wanita itu lalu menyapa Puang Katang dengan nada menampakkan kebencian, katanya, "Seandainya kamu tidak mengobati Asri (nama anak yang sakit), kami sudah membunuhnya, tapi kali ini hanya peringatan buat siapa saja yang sewenang-wenang menebang pohon tanpa terlebih dahulu meminta izin."

Kampung setan umumnya di huni jenis jin yang mayoritas berjenis kelamin wanita, dan memiliki seorang Ratu. Dahulu kala sampai saat ini, umumnya masyarakat pedesaan, ketika menemukan hal-hal yang bersifat gaib di katakannya ulah 'Setan'.

Padahal penamaan Setan dalam konsep ajaran Agama Islam adalah jenis makhluk gaib ciptaan Allah yang tidak dapat terlihat dengan pandangan mata biasa, tetapi dengan menggunakan pandangan mata bathin, mahluk dari golongan bangsa jin yang punya perilaku buruk.

Tidak semua jenis jin buruk, seperti halnya bangsa manusia. Kalaupun ada manusia yang punya masalah dengan jin, itu di akibatkan oleh ulah manusia itu sendiri karena tidak memahami aturan-aturan hidup dunia jin.

6 Fakta Mengejutkan Sejarah yang Harus Tahu

Terkadang sekolah tak mengajarkan semua catatan sejarah dengan komplit. Ada hal-hal yang harus digali lebih dalam. Seperti misalnya perpustakaan berjalan jaman dahulu, atau pemikiran Karl Marx yang diadaptasi Amerika, atau mungkin tahukah kamu perang tersingkat dalam sejarah?
Beberapa fakta unik dan mengejutkan terangkum dalam 6 daftar berikut ini.


1. Taj Mahal
 
Dibutuhkan 20.000 pekerja mulai dari arsitek, pemahat, ahli taman, hingga pekerja kasar. Dan lama pembangunan sampai 20 tahun guna menyelesaikan Taj Mahal. Dihitung-hitung, total biaya sekitar 7 juta Dolar Amerika. Itu kalau dikonversi dengan mata uang saat ini, tapi nilainya mungkin jauh lebih tinggi berabad lampau.



2. Uang dan kokain
 
Hasil penelitian oleh Mass Spec Analytical (MSA) tahun 2000, ternyata 99% uang kertas yang beredar di London tercemar narkoba jenis kokain. Hal ini menunjukkan betapa banyaknya pengguna kokain menggunakan uang kertas yang digulung untuk menghirup serbuk putih tersebut. Dan London jadi sarang narkoba? hmmm...



3. Perpustakaan berjalan
 
Wazir, atau sejenis orang cendikia dan berkhidmat di Persia pada abad ke-10 bagaikan orang yang membawa perpustakaan kemana pun ia pergi. Contohnya Abdul Kassam Ismael, ia selalu membawa begitu banyak buku dalam perjalanannya. Konon, dibutuhkan sekitar 400 unta untuk membawa semua literatur miliknya.



4. Buku terlaris
 
Paus Pius II.
Apakah buku yang terjual paling laris di abad pertengahan? Kalau kamu menyebut kitab suci, mungkin bakal terkejut dengan fakta yang ada. Buku paling laris di abad 15 adalah buku kisah erotis "The Tale of Two Lovers" (Latin: Historia de duobus amantibus).

Buku ini ditulis oleh Aeneas Sylvius Piccolomini. Sebagai info, beberapa masa setelah itu, Aeneas kemudian dinobatkan menjadi  Paus Pius II.



5. Karl Marx dan Amerika
 
Amerika Serikat boleh saja jadi negara paling anti dengan komunisme. Sepanjang abad 20 negara adi daya ini penentang nomor satu, tak heran terjadi perang dingin dengan Uni Soviet. Ironisnya, selama masa perang Karl Marx dan Frederick Engels menyumbang puluhan artikel di harian New York Tribune. Isu yang diangkat soal politik dan militer.

Lucunya lagi, Engels bahkan jadi penasihat strategi militer Presiden Lincoln, terutama saat terjadi perang dengan pihak konfederasi pimpinan Jefferson Davis. Di masa itu, Karl Mark banyak menyumbang pikiran soal pembangunan ekonomi bangsa.




6. Perang tersingkat
 
 
Perang paling singkat dalam sejarah terjadi tahun 1896 antara Zanzibar melawan Inggris, hanya 38 menit!

Kisahnya berawal ketika Sultan Zanzibar , yang rela bekerja sama dengan Inggris , meninggal pada 25 Agustus 1896. Sang keponakan, Khalid bin Bargash merebut kekuasaan dengan kudeta. Pihak kolonial Inggris memberi ultimatum agar Bargash turun tahta. Namun perintah ini ditolaknya.

Bargash menyiapkan armada perang untuk membentengi istana, termasuk kapal besar milik Sultan HHS Glasgow. Di pihak Inggris, 5 kapal perang modern dan dua batalion tentara bersiaga. Pada jam 09:02 tanggal 27 Agustus 1896 - batas waktu ultimatum, Angkatan Laut Inggris menenggelamkan kapal milik Sultan dan menghancurkan istana serta membunuh sekitar 500 orang.

Pada pukul 09:40 pihak Inggris keluar sebagai pemenang. Bargash melarikan diri bersembunyi di Kedutaan Besar Jerman, kemudian ia mendapat suaka.

Seberapa Parah Polusi? Amati Saja Burung Gereja

Ukurannya mungil sekitar 10 - 15 cm, warnanya coklat dan sering hinggap di bubungan rumah. Tapi tergantung lokasinya. Lebih susah menemukan burung mungil ini di tengah kota besar atau kawasan industri dibanding area yang berudara lebih bersih.

Burung gereja, atau masyarakat sering mengelompokkannya sebagai burung pipit (sparrow) sebenarnya termasuk genus Passeridae. Mereka juga dikenal sebagai burung Dunia Lama. Species-species ini sering bersarang di bangunan dan rumah. Di Indonesia mungkin sering dijumpai di bawah atap gereja, hingga disebut sebagai burung gereja.

Jadi burung gereja bisa disebut burung liar yang paling akrab dengan manusia. Burung gereja memakan biji-bijian, meskipun juga mengonsumsi serangga kecil. Beberapa spesies mengais makanan di sekitar kota.

Di Indonesia, sub-spesies yang paling terkenal adalah Passer montanus-malaccensis. Sarangnya dibangun dalam rongga alami, sebuah lubang di sebuah bangunan. Mereka bertelur lima atau enam butir yang menetas di bawah dua minggu. Seperti burung kecil lainnya, mereka bisa terinfeksi parasit dan diburu burung pemangsa. Rata-rata masa hidup mereka sekitar dua tahun.

Passer montanus tersebar luas di kota-kota dan kota-kota di Asia Timur, tetapi di Eropa spesies ini adalah burung pedesaan. Burung gereja Eropa adalah spesies Passer domesticus yang berbiak di daerah perkotaan. Walaupun populasi Passer montanus yang besar memastikan bahwa mereka secara global tidak terancam punah,  sudah ada penurunan besar dalam populasi Eropa Barat. Penyebabnya, sebagian karena perubahan dalam praktik pertanian yang melibatkan peningkatan penggunaan herbisida dan hilangnya lahan-lahan tunggul musim dingin.

Dalam beberapa makalah, populasi burung gereja sering jadi indikator tingkat populasi sebuah wilayah. Misalnya dalam jurnal karya Swaileh KM dan Sansur R dari Dept. of Biology and Biochemistry, Birzeit University yang meneiti berapa banyak konsentrasi logam dalam perut burung gereja.

Metoda penelitian dilihat dari kotoran dan cangkang telurnya. Ditemukan, pada burung gereja yang hidup di pemukiman padat maka konsentrasi Cu, Pb, dan Zn lebih tinggi dibanding yang hidup di area bebas polusi.

Kajian tersebut sedikit banyak membuktikan keberadaan burung gereja di suatu wilayah bisa jadi petunjuk seberapa banyak tingkat polusi di daerah tersebut. Jadi, amatilah lingkungan dan sekeliling rumah. Apakah masih sering mendengar cicit burung gereja? Bila ya, berbahagialah karena kadar polutan di tempat bermukim masih bisa ditolerir.

Sumber:
ncbi.
geo-geo22