Biografi dan Proses Belajar Ilmuwan Dunia

Siapa yang tidak kenal dengan Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, dan Charles Darwin.Ya, Mereka adalah ilmuwan yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Tak lengkap rasanya jika kita hanya mengenal nama mereka tanpa mengetahui biografi dan proses belajar mereka sehingga bisa menjadi seorang ilmuwan handal. Berikut biografi mereka:
1.    Einstein
Siapa sangka jika seorang ilmuan pencetus rumus e = mc^2 ini memiliki kemampuan berbahasa atau berbicara sangat lambat. Sampai-sampai dia pernah dikeluarkan dari sekolah yang menganggapnya bodoh. Sebenarnya, Masa kecil Einstein tergolong anak yang baik dan suka menolong, hal inilah yang membuatnya makin cerdas. Walaupun dia lemah dalam berbahasa, namun dia memiliki kelebihan di kemampuan numerika atau matematika. Hebatnya, ketika dia berumur kurang dari 15 tahun, dia telah mampu menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara otodidak. Orang tua Einstein mendukung penuh atas minatnya tersebut. Mereka membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.
 
2.    Thomas Alfa Edison
Pada masa kecilnya di Amerika Serikat, Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya. Oleh karena itu ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajar sendiri di rumah. Di rumah, dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri. Ilmuwan ini melakukan 5.000 eksperiman yang selalu berakhir dengan kegagalan sebelum lampu pertamnya menyala. Keuletan dan cara berpikir yang selalu positif membuatnya memiliki kreatifitas yang tinggi. Edison dipandang sebagai salah seorang pencipta paling produktif pada masanya, memegang rekor 1.093 paten atas namanya. Ia juga banyak membantu dalam bidang pertahanan pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya antara lain: mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, dan masih banyak lagi.
3.    Isaac Newton
Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthorpe-by-Colsterworth. Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja. Namun, Newton tidak menyukai pekerjaan barunya itu. Kepala sekolah King's School meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
 Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat itu, kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler.Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus. Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi.
 
4.    Charles Darwin
Charles Darwin lahir tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris. Ia anak ke lima Robert Waring Darwin. Dalam proses belajarannya, dia menggunakan kurikulum berbahasa Yunani Klasik, namun dia tidak memperlihatkan prestasi yang banyak secara akademik. Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran tetapi tetap saja dia tidak banyak memperoleh kemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar bisa maju. Bahkan Darwin belajar di Christ's College untuk belajar teologi mengikuti saran Ayahnya. Namun tetap saja ia juga tidak memperoleh kemajuan. Tanpa disangka dengan kegemarannya berburu, Ternyata Darwin mempunyai minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga, dan benda-benda geologi.
Darwin mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies langka. Naluri ilmiah Darwin didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli bumi, dan juga didorong oleh John Stevens Henslow, seorang professor botany. Darwin kemudian menjadi naturalist (pencinta alam) dan ikut melakukan ekspedisi dengan HMS Beagle. Tim ekspedisi HMS Beagle berlayar dan mengunjungi banyak negeri di lautan Pasifik Selatan sebelum kembali ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan, dalam rangka mengelilingi dunia.
Darwin juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Thomas Malthus, dengan bukunya “Essay on the Principle of PopulationI”. Buku tersebut mengatakan bahwa populasi seharusnya bertambah sesuai dengan batas persediaan makanan, kalau tidak maka akan terjadi persaingan untuk memperebutkan makanan. Setelah membaca buku ini, Darwin memfokuskan teorinya bahwa “the diversity of species centered on the gaining of food - food being necessary both to survive and to breed”- semua jenis spesies terfokus dalam memenuhi kebutuhan makanan dan makanan berguna untuk kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak.
 
 
Sumber: wikumu.com dan wikipedia.com

0 comments:

Post a Comment